Kamis, 24 Oktober 2013

Amalan-amalan pada Tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Nahar/'Idul Adhha)

Muzdalifah
Muzdalifah

Amalan-amalan pada Tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Nahar/'Idul Adhha) yaitu :
  • Para jama’ah haji harus shalat Shubuh di Muzdalifah, terkecuali kaum lemah dan para wanita.
  • Usai shalat Shubuh menghadap ke arah kiblat untuk memuji Allah, bertakbir, bertahlil, (mentauhidkan Allah) dan berdo’a kepada-Nya hingga terang benderang.
  • Berangkat menuju ke Mina sebelum matahari terbit dengan penuh ketenangan sambil bertalbiyah.
  • Jika tiba di wadi (lembah) "Muhassir" , langkah dipercepat jika memung-kinkan.
  • Menyiapkan batu untuk melempar jumrah yang diambil dari Muzdalifah atau dari Mina.
  • Melempar jumratul 'Aqabah dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil membaca "Allaahu Akbar" pada setiap lemparan.
  • Setelah melempar jumratul 'Aqabah berhenti dari talbiyah.
  • Menyembelih binatang hadyu dan memakan sebagian dari dagingnya dan sebagian lainnya dibagi-bagikan kepada para fuqara’. Penyembelihan hadyu ini hanya diwajibkan kepada jama’ah haji yang mengerjakan haji Tamattu dan haji Qiran.
  • Bagi yang tidak menyembelih “hadyu” diwajibkan berpuasa sepuluh hari, 3 hari pada masa haji dan 7 hari setelah kembali ke kampung halaman.
  • Puasa tiga hari tersebut boleh dikerja-kan pada hari-hari Tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah)
  • Mencukur rambut atau memendekkannya, dan bagi yang memendekkannya, harus mencakup seluruh kepala, namun lebih afdhal ketika mencukur/menggunting pendek hendaknya memulai dari bagian kepala sebelah kanan.
  • Bagi wanita, menggunting pendek rambutnya sepanjang satu ruas jari. Jika telah mencukur atau menggunting pendek rambut kepala, berarti telah bertahallul dengan tahallul yang per-tama dan dengan demikian anda telah dibolehkan untuk mengerjakan lara-ngan-larangan ihram kecuali mengum-puli isteri.
  • Tahallul pertama dapat terlaksana dengan mengerjakan dua dari tiga hal dibawah ini:
    1. Melempar jumratul 'Aqabah.
    2. Mencukur/memendekkan rambut kepala.
    3. Melaksanakan thawaf Ifadhah.
    • Menuju Makkah untuk melaksanakan thawaf Ifadhah tanpa berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama, kemudian shalat dua rakaat sunnah thawaf.
    • Melaksanakan sa’i haji diantara Shafa dan Marwah bagi yang mengerjakan haji Tamattu’. Demikian pula bagi mereka yang melaksanakan haji Qiran atau haji Ifrad, apabila belum melaksa-nakan sa’i setelah thawaf Qudum, maka mereka wajib melakukan sa’i setelah thawaf Ifadhah. Adapun jika telah melaksanakan sa’i setelah thawaf Qudum, maka mereka tidak mengerjakan sa’i lagi setelah thawaf Ifadhah.
    • Dengan selesainya melaksanakan thawaf Ifadhah dan sa’i haji, berarti telah bertahallul secara sempurna dan seluruh larangan ihram telah dibolehkan.
    • Minum air zam-zam dan shalat Zhuhur di Makkah jika memungkinkan.
    • Menginap di Mina pada malam hari-hari Tasyriq.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar